PERBEDAAN ADALAH RAHMAT

Sekali lagi elite politik kita membuat blunder yang cukup fatal menurutku, ketika menteri agama mengatakan bahwa yang berlebaran berbeda waktu dengan pemerintah adalah salah. Sejak kapan intitusi negara (sekuler pula..!!) menjadi otoritas kebenaran tunggal. Padahal ini cuman persoalan perbedaan cara memandang, yaitu perbedaan pandangan antara penganut free horizon dengan local horizon. Beberapa ormas Islam yang menganut free horizon yaitu ketika disuatu horizon telah melihat hilal dan bisa dirukyah maka itu berlaku untuk negara negara yang belum memasuki waktu fajar.
Sedangkan Depag Indonesia menggunakan metode local horizon, dimana ketika dihorizon di Indonesia belum melihat hilal, maka digenapkanlah puasa menjadi 30 hari.
Padahal telah kita ketahui bersama bahwa ini merupakan kejadian yang terus berulang di Indonesia bahkan sudah menjadi yurisprudensi.
Kembali ke ..... judul..!!
Perbedaan adalah rahmat. Mungkin menteri agama harus belajar lagi persoalan ini. Perbedaan adalah hal yang sangat lumrah dalam kehidupan, bahkan ia menjadi esensi yang mewarnai hidup.
Tapi perbedaan dan rahmat bukanlah antitesa dari persamaan adalah azab. bukan seperti itu.! (tolonglah logikanya jangan yang lurus-lurus) mungkin statement antitesa ini juga muncul dari pemerintah kita yang selain kebal juga BEBAL, sebagai jurus ngeles.
Karena tidak ada kepastian dalam hidup ini, yang ada hanyalah ketidakpatian. Bahkan satu-satunya yang pasti dalam hidup ini adalah ketidakpastian itu sendiri.
Tidak ada kebenaran mutlak dalam hidup, yang ada hanyalah kebenaran relatif yang coba kita yakini menjadi kebenaran mutlak dengan menggunakan tools seperti fatwa, dan lain lain.
maaf kalo ada yang tersinggung bukan maksud hati kok... cuma lagi dongkol aja liat pemerintah kita yang dudul...

Sumber inspirasi: detik.com dan www.slametwidodo.com

3 komentar:

terbangbebas mengatakan...

Terserah.. ngerti kok, yg sdh gak sabar pengen ngerokok.. kekekekeke

Anonim mengatakan...

Setuju dengan perbedaan adalah rahmat...tapi kenyataan banyak orang yang tidak bisa menghargai arti perbedaan itu sendiri...dan cenderung memaksakan kehendak agar orang lain bisa sama dengan dirinya...kapan yaa individu-individu bangsa kita bisa dewasa....????

liveissucks mengatakan...

irfan:
mengakomodasi kepentingan pribadi kayaknya. wkwkwkw...

gp:
saya juga masih dalam proses mas. padahal tulisan itu juga salah satu bentuk pemaksaan kehendak saya kepada orang lain agar sepakat dengan saya, buktinya mas juga sepakat. wkwkwkwk, binun saya.